Fafirruu Ilalloh – Larilah Kembali Kepada Alloh !
Catatan Kecil : 1319 – FORUM KOMINFOWA, KISAH DAN PETUAH, SHARING DAN KONSULTASI ONLINE GRATIS
RAMALAN MBAH KYAI KHOLIL RA BANGKALAN MADURA DAN MBAH KYAI MOHAMMAD MA’ROEF RA KEDUNGLO KEDIRI TENTANG AKAN LAHIRNYA SHOLAWAT WAHIDIYAH (weruh sak durunge winarah /mengetahui sesuatu sebelum peristiwa itu terjadi).
Beliau Mbah Yahi Kholil dan Mbah Yahi Ma’ruf memiliki karomah Ilmu Terawangan ‘Ainul Bashiroh yakni kewaskitaan dan terbukanya indra ke 6, sehingga Beliau diberi bisa melihat apa yg akan terjadi masa yg akan datang, hal yang tidak bisa terungkap oleh akal fikiran (tidak masuk akal) dan tidak kasat mata, tapi benar-2 ada dan nyata terjadi. (Supranatural, istilah yang pas untuk ini disebut : weruh sak durunge winarah /mengetahui sesuatu sebelum peristiwa itu terjadi).
JAUH SEKITAR 70 TAHUN SEBELUM LAHIRNYA SHOLAWAT WAHIDIYAH, MBAH KYAI KHOLIL RA BANGKALAN MADURA, GURUNYA MBAH KYAI MOHAMMAD MA’ROEF RA KEDUNGLO KEDIRI, PERNAH MERAMALKAN (MEMPREDIKSI/BERFIRASAT) AKAN LAHIRNYA SUATU AMALAN MAHA DAHSYAT, SEPEKTAKULER, FENOMINAL YANG BESAR SEKALI BERKAH, MANFAATNYA, MAHA KARYA BESAR YANG LUAR BIASA BAIK MANFAAT, BERKAH DAN ASRORNYA SERTA INDAH REDAKSI DAN LUAR BIASA ISI KANDUNGANNYA, BERUPA AMALAN “SHOLAWAT WAHIDIYAH DAN AJARAN WAHIIDIYAH”.
PREDIKSI (RAMALAN/ FIRASAT) MBAH KYAI KHOLIL RA TERSEBUT DIDENGAR SENDIRI OLEH DUA ORANG SANTRINYA YANG MASIH HIDUP KETIKA SHOLAWAT WAHIDIYAH TELAH LAHIR PADA TAHUN 1963. DUA ORANG SANTRI MBAH YAHI KHOLIL TERSEBUT BERASAL DARI PASURUAN DAN KALIPARE MALANG.
KARENA ITU, BEGITU KEDUA SANTRI TERSEBUT MENDENGAR BAHWA SHOLAWAT WAHIDIYAH TELAH LAHIR KE DUNIA, BELIAU BERDUA LANGSUNG MENGAMALKANNYA, KARENA MASIH TERINGAT DAWUH/FATWA AMANAT GURUNYA MBAH YAHI KHOLIL RA DULU KETIKA SEDANG MENAGAJI KITAB KUNING DIHADAPAN PARA SANTRINYA BELIAU MENYATAKAN : “MBESOK ENEK SHOLAWAT WAHIDIYAH (BESOK ADA SHOLAWAT WAHIDIYAH), AMALKANLAH”.
BEGITU PULA MBAH KYAI MOHAMMAD MA’ROEF RA SENDIRI SERINGKALI APABILA ADA TAMU YANG SOWAN MINTA DO’A RESTU KEPADA BELIAU. BELIAU MBAH YAHI MA’ROEF RA SELALU BERPESAN/BERWASIAT : “KAMU BESOK NDAK USAH MENGAMALKAN AMALAN MACAM-MACAM (THORIQOH). BESOK DISINI (KEDUNGLO) AKAN LAHIR SUATU AMALAN SHOLAWAT (WAHIDIYAH) YANG AMPUH KAMU IKUTI (AMALKAN) SAJA !”.
BENAR RAMALAN BELIAU, TUJUH TAHUN SESUDAH MBAH KYAI MOHAMMAD MA’ROEF RA WAFAT LAHIRLAH SHOLAWAT WAHIDIYAH DI BUMI PONDOK PESANTREN KEDUNGLO KEDIRI JAWA TIMUR PADA AWAL TAHU 1963, SETELAH MBAH YAHI ABDUL MADJID MA’RUF QS WA RA MU’ALLIF SHOLAWAT WAHIDIYAH MENDAPAT PERINTAH DAN RUKYAN NABI SAW SAMPAI 3 KALI. ( Baca Sejarah lahirnya Sholawat Wahidiyah
KLIK DISINI : https://www.facebook.com/groups/1578120242468050/permalink/1810757302537675/ ).
RAMALAN (PREDIKSI/FIRASAT) MBAH KYAI KHOLIL DAN MBAH KYAI MA’ROEF RA TERSEBUT TELAH TERBUKTI NYATA DAN BENAR, KISAH NYATA RAMALAN ITU SERING SEKALI DIDAWUHKAN OLEH BELIAU MBAH KYAI ABDUL MADJID MA’ROEF MU’ALLIF SHOLAWAT WAHIDIYAH QS WA RA SENDIRI WAKTU ITU DALAM BERBAGAI KESEMPATAN BELIAU MEMBERIKAN FATWA, AMANAT DAN DO’A RESTUNYA.
KEDUA ORANG SANTRINYA MBAH KYAI KHOLIL YANG TELAH MENGAMALKAN SHOLAWAT WAHIDIYAH TERSEBUT PADA WAKTU ZAMAN MBAH YAHI MADJID QS WA RA JUGA SEMPAT SOWAN, MTUR DAN BERCERITA SECARA LANGSUNG KEPADA BELIAU HADROTUL MUKARROM MBAH KH. ABDUL MADJID MA’ROEF MU’ALLIF SHOLAWAT WAHIDIYAH QS WA RA GHOUTS FII ZAMANIHI/MUJADDID HADZAZ ZAMAN RA.
DAN PENULIS ( AHMAD DIMYATHI ) PERNAH BERTEMU DAN NGOBROL DENGAN SANTRINYA MBAH YAHI KHOLIL TSB YG DARI KALIPARE MALANG DI PANGGUNG UTARA PONDOK KEDUNGLO YG SUDAH SANGAT TUA RENTA SEKALI KETIKA ITU, SETELAH PENULIS MENGANTARKAN TAMU TSB TUK SOWAN KEPADA MBAH YAHI QS WA RA SEKITAR TAHUN 1977..
WALLOHU A’LAM.
AL-FAATIHAH ( Khushushon Khosh-shoh Mbah Kyai Kholil Bangkalan Madura Ra dan Mbah Kyai Mohammda Ma’roef Ra Kedunglo Kediri).
Posted by AHMAD DIMYATHI, S. Ag at 10:08 AM
ALUMNI PONPES / IAIT LIRBOYO KEDIRI
Email This
BlogThis!
Share to Twitter
Share to Facebook
Share to Pinterest
————
Fafirruu Ilalloh – Larilah Kembali Kepada Alloh !
Teks SHOLAWAT WAHIDIYAH
BERFAEDAH UNTUK MENJERNIHKAN HATI DAN MA’RIFAT BILLAH WA ROSUULIHI SAW.
IJAZAH MUTLAK SHOLAWAT WAHIDIYAH
Sholawat Wahidiyah telah DIIJAZAH SECRA MUTLAK oleh Hadlrotul Mukarrom Mbah KH Abdoel Madjid Ma’roef, Muallif Sholawat Wahidiyah QS wa RA., Ghouts Fii Zamanihi, Mujaddid Hadzaz Zaman.
Mengenai amalan Sholawat Wahidiyah ini, Beliau Mbah KH Abdoel Madjid Ma’roef Qs wa Ra, memeberikan Fatwa, Amanat dan Do’a restu : “Ajaztukum Bihadzihis Sholawatil Wahidiyyati fil ‘Amali wan Nasyri”.
Yang artinya “Aku ijazahkan kepadamu semua, Sholawat Wahidiyah ini untuk di amalkan, disiarkan dan diijazahkan kepada yang lain”.
Kita semua menjawab Ijazah Mbah Yahi Qs wa Ra tersebut : “Qobiltu awwalan” (Saya yang menerima pertama) atau Qobiltu atau Qobiltu Ijazah (Saya terima Ijazah) Panjenengan.
Begitu juga saya pernah menyaksikan, ada seorang tamu dari Bekasi bernama Ustad KH. Abdur Rohim, ketika sowan saya bisiki dia saya suruh matur secara langsung kepada Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid Ra Pengasuh Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo Al Munadhoroh, Ghouts Hadzaz Zaman tuk memohon diberi ijazah Sholawat Wahidiyah dan do’a restu, setelah Pak Haji matur beliau Kanjeng Romo Yahi Ra sepontan menjawab dan dawuh :
“Ajaztuka Bihadzihis Sholawatil Wahidiyati fil ‘Amali wan Nasyri”. “Aku ijazahkan kepadamu, Sholawat Wahidiyah ini untuk di amalkan, disiarkan dan diijazahkan kepada yang lain.”
Pak H. Abdur Rohim ketika itu sepontan menjawab : “Qobiltu ijazah (قبلت اجازة), dalam arti kata ”aku terima ijazah” (panjenengan)”.
Tegasnya, siapapun orangnya yang mendapat Sholawat Wahidiyah dari mana saja dan dengan cara apapun mendapatkannya serta dari siapapu itu, secara langsung bertemu atau tidak, misalnya MENEMUKAN SHOLAWAT WAHIDIYAH MELALUI MEDIA SOSIAL, lewat media cetak elektronik dan online seperti ini, sebenarnya kita setelah menemukan tsb dan kita ingin mengamalkannya, oleh Beliau Mu’allif Sholawat Wahidiyah telah diizinkan dan dipersilakan untuk secara langsung mengamalkan bahkan sekaligus menyiarkannya, sebaiknya ketika menemukan itu sepontan kita menjawab Ijazah tersebut dengan berkata Qobiltu ijazah (قبلت اجازة) atau cukup mengatakan Qobiltu atau cukup niat dalam hati saja mau menerima dan mengamalkan serta mau menyiarkan Sholawat Wahidiyah.
Jadi sekali lagi, sebenarnya Anda telah diizinkan tuk mengamalkan dan menyiarkannya Sholawat Wahidiyah. Jelasnya tidak pandang bulu siapapun yang mau boleh dan telah diizinkan tuk mengamalkan dan menyiarakannya, tanpa ada batasan suku, golongan, ras, bangsa, agama, umur dan jenis kelamin. Pokoknya tidak pandang bulu, siapa aja dari mana saja memperolehnya Sholawat Wahidiyah, Anda boleh dan telah diberi izin tuk mengamalkan dan menyiarkannya !.
Mengamalkan Sholawat Wahidiyah itu tanpa ada bai’at dan syarat-syarat tertentu apapun. Ijazah Sholawat Wahidiyah ini dari Beliau Qs wa Ra bersifat MUTLAK (segalanya; seutuhnya; tiada terbatas; secara penuh dan tanpa ada syarat apapun) dan bersifat umum, luas, serta sangat dipermudah, dengan dasar “ikhlas tanpa pamrih apapun”.
Setelah mengamalkan sesuai bimbingan Beliau Mu’allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra seperti yg ada dalam tulisan lembaran Sholawat Wahidiyah, walaupun misalnya kita belum selesai pengamalan 40 hari, Beliau Mbah Yahi Qs wa Ra memberi amanah dan mengangkat kita para pengamal dan penyiar Wahidiyah sebagai wakil Beliau untuk menyiarkan dan mengijazahi orang lain.
Beliau amat sangat menganjurkan agar kita para pengamal dan penyiar Wahidiyah mau menjadi wakil beliau tuk menyiarkan dan membina Sholawat Wahidiyah atau bagian dari padanya, yang mudah aja dulu tuk penyiaran, misalnya dawuh beliau Mbah Yahi Qs wa Ra yang sering disampaikan dalam berbagai kesempatan adalah kita disuruh ngamalin dan nyiarin “YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH” itu dulu, dalam sehari +- 30 menit selama 40 hari, sambil belajar mengamalkan seluruh rangkaian do’a Sholawat yang ada dalam lembaran Sholawat Wahidiyah, kita siarkan kepada keluarga, teman, tetangga dan masyarakat luas pada umumnya tanpa pandang bulu dan golongan, dengan suka rela, senang hati, tulus ikhlas, sebaik dan sebijaksana mungkin, dengan mauidhoh hasanah ( tutur kata yang baik, lemah lembut, sopan santun dan contoh keteladanan).
Hal tsb sesuai dengan dawuh Beliau Qs wa Ra dalam salah satu Fatwa Amanat Beliau Qs wa Ra : “Jadi, ya maaf para hadirin dan hadirot (para pengamal) dan para penyiar semua ini boleh dikatakan wakil saya. “Al wakil atsirul muwakkil”.
Berdasarkan dawuh Hadits, Rosululloh SAW bersabda :
بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً – “Ballighuu ‘anny walau ayah”
“Sampaikanlah apa yang datang dariku walaupun hanya satu ayat.” (HR. Bukhori dan Tirmidzi dari Ibnu Umar).
AL KISAH : Pada tahun 1964, Mbah Yahi menyelenggarakan resepsi ulang tahun Sholawat Wahidiyah pertama sekaligus khitanan Agus Abdul Hamid dan selapan harinya Ning Tutik Indiyah dengan mengundang Pembesar Ulama dari berbagai daerah Jawa Timur, di samping keluarga dan kaum muslimin lainnya. Hadir sebagai tamu kehormatan, antara lain : KH. Abdul Wahab Hasbullah, Rois ‘Am NU dan Pengasuh Pesantren Bahrul Ulum Tambah Beras, Jombang ; KH. Machrus Ali, Syuriah NU Wilayah Jatim dan Pengasuh Ponpes Lirboyo, Kediri; KH. Abdul Karim Hasyim (Putra Pnediri NU) Pengasuh Pesantren Tebu Ireng, Jombang; dan KH. Hmim Djazuli (Gus Mik) Putra pendiri Ponpes Al Falah, Ploso, Mojo, Kediri.
Kesempatan baik tersebut dipakai oleh Mbah Yahi untuk menyiarkan Sholawat Wahidiyah kepda segenap hadirin.
“Nuwun sewu, kulo gadah amalan Sholawat Wahidiyah. Punopo Panjenengan kerso kulo ijazahi ? (Mohon maaf, saya mempunyai amalan Sholawat Wahidiyah. Apakah Hadirin bersedia saya beri ijazah ?, tutur Mbah Yahi Qs wa Ra dalam sambutannya. Spontan yang hadir menjawab “kerso” (bersedia).
Di antara hadirin, ada yang berdiri dan ada yang setengah berdiri, seakan tergugah dalam hatinya. Saat itu pula KH. Wahab Hasbullah spontan berdiri sambil mengacungkan tangannya dibarengi ucapan yang lantang: “Qobiltu awwalan. Qobiltu awwalan.” (Saya yang menerima pertama).
Sementara itu KH. Wahab Hasbullah dalam sambutannya, antara lain mengatakan, “Hadirin.. ilmunya Gus Madjid dalam sekali, ibaratnya sumur begitu, sedalam sepuluh meter. Sedang saya hanya memiliki ukuran satu koma dua meter saja. Sholawatnya Gus Madjid ini akan saya amalkan..”.
Setelah itu Mbah Yahi Qs wa Ra semkin giat dalam menyiarkan Sholawat Wahidiyah.
KOMENTAR :
Ahmad Dimyathi : Kami semua menjawab Ijazah Panjenengan Mbah Yahi Qs wa Ra, dan juga Kanjeng Romo Yahi Ra, sbb. : “Qobiltu ….., Qobiltu awwalan…, “Qobiltu Ijazah” – Yaa Sayyidii Yaa Ayyuhal Ghouts !. Aamiin !.
####
Cara Pengamalannya:
1. Segenap perhatian pusatkan menghadap kehadirat ALLOH SWT dan merasa seperti benar-benar di hadapan Junjungan kita Kanjeng Nabi Muhammad Rosululloh SAW, dengan adab ta’dim ( memulyakan ) dan mahabbah ( mencintai ) semurni-murninya.
2. Niat semata-mata mengabdikan diri beribadah kepada Alloh dengan ikhlas tanpa pamrih apapun juga. LILLAH ! Dan niat mengikuti jejak tuntunan Rosululloh SAW. LIRROSUL!
3. Menyadari bahwa kita bisa melakukan ini semua adalah semata-mata atas titah Alloh. BILLAH ! Dan karena syafa’at atau jasa dari Rosululloh SAW. BIRROSUL !
4. Mengakui dengan jujur bahwa kita ini penuh dosa dan banyak berbuat dholim. Baik terhadap Alloh SWT wa Rosulihi SAW, terhadap orang tua dan keluarga, dan terhadap umat dan masyarakat serta terhadap makhluk pada umumnya. Sangat membutuhkan sekali maghfiroh ( ampunan ) dan taufiq hidayah Alloh SWT, Syafa’at tarbiyah dan bimbingan Rosululloh SAW, serta barokah-karomah-nadhroh-do’a restu Ghoutsu Haadzaz-Zaman wa a’waanihi wa saairi Auliyaa-Ahbaabillahi rodiyalloohu Ta’alaa’anhum.
5. Seluruh pengamalan dihaturkan sebagai hadiah penghormatan kepada Junjungan kita Kanjeng Nabi Besar Muhammad SAW, kepada Ghoutsu Haadhaz-Zaman dstnya, dan lain-lain jika dikehendaki. ( cukup dalam batin saja ) .
6. Diamalkan selama 40 hari terus menerus tidak bolong-bolong harinya.
7. Bagi Wanita yang halangan baca aja “YAA SAYIDI YAA ROSULULLOH” selama 30 menit, jika ikut Jama’ah bacaan “YAA SAYIDI YAA ROSULULLOH” dibaca sampai selesai mengikuti imam Jama’ah. kalau sudah hafal bacaan Sholawatnya, baca sholawatnya tidak apa-apa.
8. Bagi mereka yang belum dapat membaca seluruhnya atau Pengamal baru yang tidak punya lembaran Sholawat Wahidiyah atau buta huruf/gak bisa baca diperkenankan baca “ YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH” saja di ulang berkali-kali selama 30 menit sekali duduk perharinya dalam waktu 40 hari/malam berturut-turut.
###
Teks Sholawat Wahidiyah dan Terjemah:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrohmannirrohim.
اِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ.
ILAA HADLROTI SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHOLLALLOOHU’ALAIHI WASSALAM, ALFAATIHAH ! (membaca Surat Fatihah 7x)
Di hadiyahkan ke haribaan Junjungan kami Kanjeng Nabi Besar Muhammad Shollallohu ‘alaihi Wasallam.
وَاِلَى حَضْرَةِ غَوْثِ هَذَا الزَّمَانِ وَاَعْوَانِهِ وَسَائِرِ اَوْلِيَآءِ اللهِ رَضِيَ الله ُتَعَالَى عَنْهُمْ – اَلْفَاتِحَةِ
WA ILAA HADLROTI GHOUTSI HAADAZ-ZAMAN WAA’AWAANIHI WASAAAIRI AULIYAAILLAAHI RODLIYALLOOHU TA’AALA ‘ANHUM ALFAATIHAH ! (membaca Surat Fatihah 7x)
Dan di hadiyahkan ke pangkuan Ghoutsi Hadhazzaman, Para Pembantu Beliau dan segenap Kekasih ALLOH, Rodiyallohu ta’alaa Anhum.
اَللَّهُمَّ يَا وَاحِدُ يَااَحَدْ ياَوَاجِدُ يَاجَوَادْ صَلِ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِ سَـيِّدِنَا مُحَمَّدْ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَّ نَفَسٍ بِعَدَدِ مَعْلُوْمَاتِ اللهِ وَفُيُوْضَاتِهِ وَاَمْدَادِهْ
ALLOOHUMMA YAA WAAHIDU YAA AHAD, YAA WAAJIDU YAA JAWAAD, SHOLLI WASALLIM WABAARIK ‘ALAASAYYIDINAA MUHAMMADIW-WA’ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. FII KULLI LAMHATIW WA NAFASIM BI’ADADI MA’LUMAATILLAAHI, WA FUYU DHOTIHI WA AMDAADIH. …….(100X)
Yaa Alloh, Yaa Tuhan Maha Esa, Yaa Tuhan Maha Satu, Yaa Tuhan Maha Menemukan, Yaa Tuhan Maha Pelimpah, limpahkanlah sholawat salam barokah atas junjungan kami Kanjeng Nabi Muhammad dan atas keluarga Kanjeng Nabi Muhammad pada setiap kedipnya mata dan naik turunnya napas sebanyak bilangan segala yang Alloh Maha Mengetahui dan sebanyak kelimpahan pemberian dan kelestarian pemeliharaan Alloh.
اَللَّهُمَّ كَمَا اَنْتَ اَهْلُهْ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا وَشَفِيْعِنَا وَحَبِيْبِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا هُوَ اَهْلُهْ نَسْئَلُكَ اللَّهُمَّ بِحَقِّهِ اَنْ تُغْرِقَنَا فِى لُجَّةِ بَحْرِ الْوَحْدَةْ حَتَّى لاَ نَرَى وَلاَ نَسْمَعَ وََلاَ نَجِدَ وَلاَ نُحِسَّ وَلاَ نَتَحَرَّكَ وَلاَ نَسْكُنَ اِلاَّ بِهَا وَتَرْزُقَنَا تَمَامَ مَغْفِرَتِكَ يَآ اَلله ْ وَتَمَامَ نِعْمَتِكَ يَآ اَلله ْ وَتَمَامَ مَعْرِفَتِكَ يَآ اَلله ْ وَتَمَامَ مَحَبَّتِكَ يَآ اَلله ْ وَتَمَامَ رِضْوَانِكَ يَآ اَلله ْ وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهْ عَدَدَ مَا اَحَآ طَ بِهِ عِلْمُكَ وَاحَصَاهُ كِتَابُكْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ رَّاحِمِينْ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينْ
ALLOOHUMMA KAMAA ANTA AHLUH; SHOLLI WASALLIM WABAARIK ‘ALAASAYYIDINAA WAMAULAANAA, WASYAFII’INAA, WAHABIIBINAA, WAQURROTI A’YUNINAA MUHAMMADIN SHOLLALLOOHU’ALAIHI WASALLAMA KAMAA HUWA AHLUH; NAS-ALUKALLOOHUMMA BIHAQQIHI AN TUGHRIQONAA FII LUJJATI BAHRIL WAHDAH; HATTAA LAA NAROO WALAA NASMA’A, WALAA NAJIDA WALAA NUHISSA, WALAA NATAHARROKA WALAA NASKUNA ILLAA BIHAA; WATARZUQONAA TAMAAMA MAGHFIROTIKA YAA ALLOH, WATAMAAMA NI’MATIKA YAA ALLOH, WATAMAAMA MA’RIFATIKA YAA ALLOH, WATAMAAMA MAHABBATIKA YAA ALLOH, WATAMAAMA RIDLWANIKA YAA ALLOH; WASHOLLI WASALLIM WABAARIK ‘ALAIHI WA’ALAA AALIHI WASHOHBIH. ‘ADADAMAA AHAATHOBIHII ‘ILMUKA WAAHSHOOHU KITAABUK; BIROHMATIKA YAA ARHAMAR-ROOHIMIIN, WALHAMDU LILLAAHI ROBBIL’AALAMIIN…………. (7X).
Yaa Alloh, sebagaimana keahlian ada pada-MU, limpahkanlah sholawat salam barokah atas Junjungan kami, Pemimpin kami, Pemberi Syafa’at kami, Kecintaan kami, dan Buah jantung hati kami Kamjeng Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi WaSallam yang sepadan dengan keahlian Beliau, kami bermohon kepada-MU Yaa Alloh, dengan hak kemuliaan Beliau, tenggelamkanlah kami didalam pusat dasar samudra ke-Esaan-MU sedemikian rupa sehingga tiada kami melihat dan mendengar, tiada kami menemukan dan merasa, dan tiada kami bergerak maupun berdiam, melainkan senantiasa merasa didalam samudra Tauhid-MU dan kami bermohon kepada-MU Yaa Alloh, limpahilah kami ampunan-MU yang sempurna Yaa Alloh, ni’mat karunia-MU yang sempurna Yaa Alloh, sadar ma’rifat kepada-MU yang sempurna Yaa Alloh, cinta kepad-MU dan menjadi kecintaan-MU yang sempurna Yaa Alloh, ridho kepada-MU dan memperoleh ridho-MU pula yang sempurna Yaa Alloh. Dan sekali lagi Yaa Alloh, limpahkanlah sholawat salan dn barokah atas Beliau Kanjeng Nabi dan atas keluarga dan sahabat Beliau sebanyak bilangan segala yang diliputi oleh Ilmu-MU dan termuat di dalam Kitab-MU, dengan Rahmat-MU Yaa Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan segala puji bagi Alloh Tuhan seru sekalian alam.
يَا شَافِعَ الْخَلْقِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمْ * عَلَيْكَ نُوْرَالْخَلْقِ هَادِيَ اْلاَنَامْ
وَاَصْلَهُ وَرُوْحَهُ اَدْرِكْنِى * فَقَدْ ظَلَمْتُ اَبَدًا وَّرَ بِّنِى
وَلَيْسَ لِى ياَ سَيِّدِيْ سِوَاكَا * فَاِنْ تَرُدَّ كُنْتُ شَخْصًا هَا لِكَا
YAA SYAFI’AL-KHOLQISH -SHOLAATU WASSALAAM ” ‘ALAIKA NUUROL KHOLQI HAADIYAL ANAAM WA ASHLAHUU WA RUUHAHU ADRIKNII ” FAQODH DHOLAMTU ABADAW-WAROBBINII WA LAISA LII YAA SAYYIDII SIWAAKA ” FA-IN TARUDDA KUNTU SYAKHSON HAALIKAA …….(3x)
Duhai Kanjeng Nabi pemberi Syafa’at makhluq Kepangkuan-MU sholawat dan salam kusanjungkan ¨ Duhai Nur cahaya makhluq , pembimbing manusia ¨ Duhai unsur dan jiwa makhluq,bimbing dan didiklah diriku ¨ Maka sungguh aku manusia yang dholim selalu ¨ tiada arti diriku tanpa engkau Duhai Yaa Sayyidii ¨ jika engkau hindari aku (akibat keterlaluan berlarut-larutku), pastilah ‘ku ‘kan hancur binasa.
يَا سَيِّدِ ي يَا رَسُوْ لَ الله
YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !……. (7x)
Duhai Pemimpinku, Duhai Utusan Alloh.
يَآ اَيُّهَا الْغَوْثُ سَلاَ مُ اللهِ * عَلَيْكَ رَ بِّنِى بِاِذْنِ اللهِ
وَانْظُرْ اِلَيَّ سَيِّدِ ي بِنَظْرَةِ * مُوْصِلَةٍ لِّلْحَضْرَةِ الْعَلِيَّةِ
YAA AYYUHAL-GHOUTSU SALAAMULLOOH ” ‘ALAIKA ROBBINII BI-IDZNILLAAH WANDHUR ILAYYA SAYYIDII BINADHROH ” MUUSHILATIL LIL-HADLROTIL’ALIYYAH……. (3x)
Duhai Ghoutsu Hadhaz Zaman, kepangkuan-MU salam Alloh kuhaturkan Bimbing dan didiklah diriku dengan izin Alloh dan arahkan pancaran sinar Nadroh-MU kepadaku Duhai Yaa Sayyidii radiasi batin yang mewusulkan aku sadar kehadirat Maha Luhur Tuhanku.
يَا شَافِعَ الْخَلْقِ حَبِيْبَ اللهِ * صَلاَ تُهُ عَلَيْكَ مَعْ سَلاَ مِهِ
ضِلَّتْ وَضَلَّتْ حَيْلَتِي فِى بَلْدَتِى * خُذْبِيَدِ ي يَا سَيِّدِ ي وَاْلاُمَّةِ
YAA SYAAFI’AL-KHOLQI HABIIBALLOOHI ” SHOLAATUHUU’ALAIKA MA’SALAAMIHII, DHOLLAT WA DHOLLAT HIILATII FII BALDATII ” KHUDZ BIYADII YAA SAYYIDII WAL UMMATII ……. (3x)
Duhai Kanjeng Nabi penberi Syafa’at makhluq, duhai Kanjeng Nabi Kekasih Alloh ¨ Kepangkuan-MU sholawat dan salam Alloh aku sanjungkan jalanku buntu, usahaku tak menentu buat kesejahteraan negriku cepat, cepat, cepat raihlah tanganku Yaa Sayyidii tolonglah diriku dan seluruh ummat ini.
يَا سَيِّدِ ي يَا رَسُوْ لَ الله
YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !……. (7x)
Duhai Pemimpinku, Duhai Utusan Alloh.
يَا رَبَّنَا اللَّهُمَ صَلِّ وَسَلِّمِ * عَلَى مُحَمَّدٍ شَفِيْعِ اْلاُمَمِ
وَاْلآلِ وَاجْعَلِ اْلأََناَمَ مُسْرِعِينْ * باِلْوَاحِدِيَةِ لِرَبِّ الْعَالَمِينْ
يَارَ بَّنَااغْفِرْيَسِرِّافْتَحْ وَاهْدِنَا * قَرِّبْ وَاَ لِّفْ بَيْنَنَا يَا رَ بَّنَا
YAA ROBBANALLOOHUMMA SHOLLI SALLIMI, ‘ALAA MUHAMMADIN SYAFII’IL UMAMI, WAL-AALI WAJ-‘ALIL ANAAMA MUSRI’IIN, BIL-WAAHIDIYYATI LIROBBIL-‘AALAMIIN YAA ROBBANAGH-FIR YASSIR IFTAH WAHDINAA, QORRIB WA-ALLIF BAINANAA YAA ROBBANAA……. (3x)
Yaa Tuhan kami Yaa Alloh, limpahkanlah Sholawat dan Salam atas Kanjeng Nabi Muhammad pemberi Syafa’at ummat dan atas keluarga Beliau, dan jadikanlah ummat manusia cepat-cepat lari, lari kembali mengabdikan diri dan sadar kepada Tuhan Semesta alam, Yaa Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, permudahkanlah segala urusan kami, bukalah hati dan jalan kami, dan tunjukilah kami, pereratlah persaudaraan dan persatuan diantara kami, Yaa Tuhan kami.
اَللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْمَا خَلَقْتَا وَهَذِهِ الْبَلْدَةْ يَا الله ْ وَفِي هَذِهِ الْمُجَاهَدَةْ يَآالله
ALLOOHUMMA BAARIK FIIMAA KHOLAQTA WAHAADZIHIL BALDAH YAA ALLOH, WA FII HAADZIHIL MUJAAHADAH YAA ALLOH !……. (7X)
Yaa Alloh limpahkanlah berkah didalam segala makhluq yang engkau ciptakan, dan didalam negri ini Yaa Alloh, dan didalam mujahadah ini Yaa Alloh
I S T I G H R O O Q ! ( Diam tidak membaca apa-apa, segenap perhatian lahir bathin, fikiran dan perasaan dipusatkan hanya kepada ALLOH! Tidak ada acara selain ALLOH )
Membaca ALFAATIHAH ! (1X)
Kemudian berdo’a dengan tangan menengadah ke atas sejajar dengan telinga atau di atas kepala seperti di bawah ini:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
BISMILLAAHIR ROHMAANIR ROHIIM,
اَللَّهُمَّ بِحَقِّ اسْمُكَ اْلاَعْظَمْ وِبِجَاهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ وِبِبَرَكَةِ غَوْثُ هَذَا الزَّمَانْ وَاَعْوَانِهِ وَسَائِرِ اَوْلِيَآئِكَ يَا الله ْ, يَا الله ْ, يَا الله ْ رَضِيَ الله ْ تَعَالَى عَنْهُمْ
( ALLOOHUMMA BIHAQQISMIKAL A’DHOM WABIJAAHI SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM WABIBARAKATI GHOUTSI HADZAZ-ZAMAAN WA A’WAANIHI WA SAAIRI AULIYAAIKA YAA ALLOH, YAA ALLOH, YAA ALLOH, RODLIYALLOOHU TA’AALA’ANHUM (3X)
Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang( Yaa Alloh, dengan hak kebesaran Asma-MU, dan dengan kemuliaan serta keagungan Kanjeng Nabi Mahammad Sollallohu ‘Alaihi WaSallam, dan dengan Barokahnya Ghoutsu Hadhaz Zaman wa A’wanihi serta segenap Auliya’ Kekasih-MU Yaa Alloh, Yaa Alloh Rodiyallohu Ta’ala Anhum
بَلِّغْ جَمِيْعَ الْعَالَمِينْ نِدَآءَناَ هَذَا وَاجْعَلْ فِيْهِ تَأْثِيْرًا بَلِيْغًا
BALLIGH JAMII’AL ‘ALAMIIN NIDAA-ANAA HAADZAA WAJ’AL FIIHI TAKTSIIROM-BALIIGHOO (3X)
Sampaikanlah seruan kami ini kepada jami’al Alamin dan letakkanlah kesan yang sangat mendalam.
فَإِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِ يرْ وَبِاْلاِجَابَةِ جَدِيرْ
FAINNAKA ‘ALAA KULLI SYAI-INGQODIIR WABIL IJABATI JADIIR (3X)
Maka sesungguhnya engkau Maha Kuasa berbuat segala sesuatu dan Maha Ahli memberi ijabah (mengabulkan do’a).
Kemudian tangan di turunkan dan mewiridkan ayat Al-Quran seperti di bawah ini.
فَفِرُّوْا اِلَى الله
FAFIRRUU ILALLOOH ! …….(7X) = Larilah kembali kepada Alloh ! (QS. Adz-Dzariat: 50)
وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الّبَاطِلْ اِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا
WAQUL JAA-ALHAQQUWAZAHAQOL BAATHIL INNAL BAATHILA KAANA ZAHUUQOO !……. (3X)
Dan katakanlah (wahai Muhammad) perkara yang hak telah datang dan musnahlah perkara yang batal, sesungguhnya perkara yang batal itu pasti musnah. (QS. Al-Isra’: 81)
Dan semoga akhlaq=akhlaq batal yang rusak dan merusakkan segera diganti oleh Alloh dengan akhlaq yang baik dan yang menguntungkan! Kedua ajakan tersebut ditujukan kepada segenap masyarakat manusia dan jin seluruh dunia, terutama ditujukan kepada pribadi si pembaca sendiri!
الفا تحة
A L F A A T I H A H (1X) S e l e s a i.
=========
Tentang Sholawat Wahidiyah silahkan hubungi: YAYASAN PERJUANGAN WAHIDIYAH DAN PONDOK PESANTREN KEDUNGLO, KEDIRI JAWA TIMUR, INDONESIA. TLP.(0354) 771018, 774511. Fax. (0354) 772179 Kode Pos 64114. Email: yp_wahidiyah@yahoo.com
===
Setelah 40 hari bisa di istiqomahkan atau di usahakan sehari sekali Mujahadah Yaumiyah bilangan 717.
Untuk menghemat halaman Aurod mujahadah 717 silahkan klik dokumen: https://www.facebook.com/notes/file-page-menggapai-marifat-dan-mensucikan-hati-dengan-sholawat-wahidiyah/aurod-mujahadah-717-yaumiahharian/574466609297593
FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !