PONPES/KRATON KEDUNGLO “GEGER” KARENA NAMA “GUS ABDUL MAJID ALI FIKRI RA”, SANG PUTRA KINASIH DAN PUTRA MAHKOTA
KISAH N PETUAH INSPIRATIF
KISAH NYATA dan PETUAH INSPIRATIF yg Perlu Kita Renungkan Bersama, Perlu Kita Ambil Pelajaran, Pendidikan dan Mutiara Hikmah yg Terkandung Didalamnya… Aamiin…..
UTAMANYA MARI KITA SELALU MEMPERHATIKAN, SELALU IKUT MAKMUM, MENDUKUNG DAN MENGAMININYA DO’A BELIAU KANJENG ROMO YAHI RA, sbb. :
“Saya berharap dan berdoa dengan penggabungan dua nama tersebut “ABDUL MAJID ALI FIKRI”, anak saya Abdul Majid nantinya seperti Kakeknya, dan Ali Fikri seperti saya”. AAMIIN !.
Dalam acara resepsi walimatul khitan sekitar tahun 1993 putra KINASIH pertama Kanjeng Romo Yahi Abdul Latif Madjid Ra yakni GUS ABDUL MAJID ALI FIKRI Ra, beliau Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid Ghouts Hadzaz Zaman Ra dalam fatwa amanat dan do’arestunya, beliau menyinggung kisah atau sejarah kelahiran putra pertamanya tersebut.
Fatwa Amanat Beliau Kanjeng Romo Ra : “Saya ini amat sangat gandrung (cinta n rindu) kepada Bapak saya. Sampai-sampai saya berangan-angan, ingin sekali jika saya mempunyai anak lelaki akan saya namai “ABDUL MAJID”.
Kontan saja seisi Kedunglo “GEGER” saat itu. Pro dan kontrapun bermunculan. Karena saat itu Bapak saya masih hidup.
“Wong Bapaknya masih sugeng kok diberi nama ABDUL MAJID”. Komentar sebagian orang yang tidak setuju.
Akhirnya rencana saya ini sampai terdengar pula oleh Bapak saya, sehingga Beliau memanggil saya, kemudian Bapak dawuh, bertanya :
“Tif …, apa benar …, mengapa kamu ingin memberi nama anakmu ABDUL MAJID ?”. Tanya Bapak saya waktu itu.
Saya menjawab, “Saya ingin anak saya nanti bisa seperti Bapak”.
Benar, ketika anak pertama saya lahir dan ternyata laki-laki, saya langsung sowan menghadap Bapak saya. Dan saya matur :
“Pak, saya ingin anak saya seperti Kakeknya.
Saya minta izin kepada Bapak, bolehkah anak pertama saya ini saya namakan “ABDUL MAJID ?”.
Alhamdulillah, walaupun ada pro dan kontra, ternyata Beliau Bapak saya menyetujui dan mengizinkannya.
Disamping nama “Abdul Majid” saya juga memberi tambahan nama “Ali Fikri” dibelakangnya.
Ali Fikri adalah nama kecil saya, pemberian Bapak.
Dulu, Bapak ingin sekali mempunyai anak yang pemikirannya kuat dan hebat, Beliau sangat idialis, tetapi oleh Mbah Yahi Ma’roef tidak boleh, karena saya sakit-sakiten. Kemudian Mbah Yahi Ma’rof menamai saya “ABDUL LATIF”.
Karena Bapak masih sugeng, rasanya tidak enak memanggil anak saya dengan panggilan “Majid”. Akhirnya dia sampai sekarang dikenal dengan nama “ABDUL MAJID ALI FIKRI”, dipanggil Gus Fikri.
Saya berharap dan berdoa dengan penggabungan dua nama tersebut “ABDUL MAJID ALI FIKRI”, anak saya Abdul Majid natinya seperti Kakeknya, dan Ali Fikri seperti saya. AAMIIN !.
KETERANGAN :
Demikian, Fatwa amanat dan do’a Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid – Ghoutsu Hadzaz Zaman Ra waktu walimatul khitan Gus Abdul Majid Ali Fikri Ra. sekitar thn 1993-an.
Kami SEKELUARGA, Ahmad Dimyathi, Bu Anawiyah, Mohammad Fauzi Murtadlo, Mar’atul Wahidiyah, Nur Nadhroh Al Wahidi, M. Asrofi Ridlo, Ahmad Shofi, dll), KARENA HAL TERSEBUT MENURUT SY AMAT PRINSIP, SANGAT PENTING SEKALI, SANGAT AHAM DAN ANFA’, AGAR TIDAK TERULANG KEMBALI DI PUSAT PERISTIWA “MBALELO” DLM SEJARAH PERJUANGAN WAHIDIYAH SEPERTI PERISTIWA YG PERNAH TERJADI DI PUSAT MASA LALU, MAKA DENGAN INI SAYA NYATAKAN DAN WASIYATKAN KEPADA ANAK-2 N CUCU-2 SY ILA YAUMIL QIYAAMAH, JUGA KEPADA SAUDARAKU SESAMA PENGAMAL WAHIDIYAH SEMUANYA, AGAR TASLIM DAN MENGIKUTI/ MAKMUM SAM’AN WA THOATAN ATAS KEPEMIMPINAN BELIAU GUS ABDUL MAJID ALI FIKRI DAN KEPEMIMPINAN ANAK CUCU KETURUNAN BELIAU KANJENG ROMO YAHI ILA YAUMIL QIYAMAH, APABILA DIQODAR, DIKEHENDAKI OLEH ALLOH DAN DIPUTUSKAN OLEH BELIAU KANJENG ROMO YAHI RA N KELUARGA, SEBAGAI IMAMUL WAHIDIYYIN DIMASA-MASA YANG AKAN DATANG HINGGA ILAA YAUMIL QIYAAMAH” DLM PERJUANGAN FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW. AAMIIN…, SY OPTIMIS, INSYA ALLOH SUATU MASA NANTI PERJUANGAN WAHIDIYAH AKAN MENJADI PERJUANGAN YANG AMAT SANGAT BESAR SEKALI , YG MENDUNIA BERSEKALA INTERNASIONAL…, SEMOGA KITA DAN ANAK CUCU KITA NANTI MASIH MENANGI ZAMAN KEEMASAN DAN KEJAYAAN PERJUANGAN WAHIDIYAH …, KEBESARAN PONPES/KERATON KEDUNGLO AKAN DIKENAL SELURUH DUNIA – KITA SAAT INI BISA MEMBAYANGKAN KETIKA MUJAHADAH KUBRO NANTI SELURUH TEMPAT YG ADA DI KOTA KEDIRI DAN SEKITARNYA AKAN PENUH SESAK PESERTA MUJAHADAH KUBRO YG HADIR, YG JUMLAHNYA ADA JUTAAN ORANG… INSYA ALLOH .. AAMIIN…!. WALLOHU A’LAM…
Kami secara pribadi mempunyai keyakinan yg seyakin-yakinnya (MEMPUNYAI FIRASAT) bahwa Beliau “GUS ABDUL MAJID ALI FIKRI RA” nanti adalah Imamul Wahidiyyin (AL GHOUTS FII ZAMANIHI) dan Kyai Ponpes Kedunglo serta Raja Kerajaan Kedunglo Al-Munadhoroh d masa yang akan datang, INSYA ALLOH. AAMIIN, AAMIIN, YAA ROBBAL ‘ALAMIIN !.
Hal tersebut, berdasarkan dan sesuai harapan serta do’a yg selalu dipanjatkan oleh beliau Kanjeng Romo Yahi Abdul Latif Madjid Ra di Tanah Suci Mekkah dan Madinah serta tempat lainnya sejak zaman Mbah Yahi Qs wa Ra dulu hingga saat ini : “YAA ALLOH … YAA ROSUULALLOH DOAKAN SAYA MUDAH-MUDAHAN SETELAH SAYA MATI NANTI, IMAMUL WAHIDIYYIN (PIMPINAN PERJUANGAN WAHIDIYAH) DARI ANAK DAN KETURUNAN SAYA YAA ALLOH, sebagaimana do’a Nabiyyulloh Ibrahim As, : Yaa Alloh mudah-mudahan setelah saya mati nanti, para Nabi dan Rosul-Mu dari anak dan keturunan saya (Nabi Ibrahim As) Yaa Alloh.
Mari kita semua sebagai pengamal penderek Beliau Mbah Yahi Qs wa Ra dan Kanjeng Romo Yahi Ra harus selalu ikut makmum, selalu ikut mengamininya, ikut serta mendukung dan mendoakan dimanapun dan kapanpun, semoga hal tsb benar-benar diijabah oleh Alloh SWT, sehingga benar-2 menjadi KENYATAAN semuanya. Aamiin…!.
